0

5 alasan berciuman

Posted by Unknown on 19.40
Berciuman tentu menyenangkan. ketika itulah kita merasa begitu dekat dengan pasangan, mampu merasakan debar jantung dan hembusan nafasnya. Bersatunya bibir dan lidah yang kita anggap terjadi begitu saja ketika kita merindukan si dia, ternyata mempunyai banyak makna. Anda ingin tahu manfaat baiknya untuk tubuh anda?

1. Berciuman boleh mendorong imuniti. Sebuah kajian yang dilaporkan dalam jurnal Medical Hypotheses mengatakan bahawa berciuman mampu meningkatkan daya tahan wanita dari Cytomegalovirus. Cytomegalovirus (merupakan sebahagian daripada TORCH), disebarkan melalui kenalan mulut ke mulut, boleh menyebabkan kebutaan pada bayi dan cacat lahir lain jika sang ibu dijangkiti saat hamil. Namun virus ini tidak berbahaya untuk orang dewasa. Berciuman sudah lama dijangka dapat meneruskan virus tersebut, dan menguatkan daya tahan tubuh.


2. Berciuman membantu anda memilih lelaki terbaik. Bagaimana mungkin? AnthropologHelen Fisher menggambarkan ciuman sebagai "alat penilai lelaki". Kebanyakan lapisan luar otak mampu menangkap sensasi daripada bibir, pipi, lidah, dan hidung. Sebanyak 5 dari 12 saraf tengkorak kepala mengambil data daripada mulut, untuk merasakan perasaan yang sensitif, entah itu dengan cara mengecap, mencium, dan menyentuh.Apabila anda mencium seseorang, bukankah anda boleh melihat, merasakan, dan mendengar perasaannya? Jadi, berciuman bukanlah sekadar ciuman. Berciuman, menurut Fisher, merupakan suatu "iklan" yang mendalam mengenai siapa anda, apa yang anda inginkan, dan apa yang boleh anda berikan.


3. Berciuman membuat otot-otot wajah tetap kuat. menguatkan kecergasan tubuh, perut yang rata dan kencang serta pinggang yang tidak selulit selalu menjadi perhatian utama.Namun jangan remehkan latihan yang didapati mulut melalui sesi berciuman. Para penyelidik mengatakan bahawa kita menggunakan 30 otot saat berciuman, dan hal ini membuat pipi tetap kencang.


4. Berciuman dapat membuat anda rileks secara alami. Laporan ilmiah mengatakan bahawa berciuman meningkatkan kadar oksitosin, hormon yang menenangkan tubuh, dan juga meningkatkan endorphin, hormon yang memberikan rasa senang. Saling bertukar liur juga dilaporkan mampu meningkatkan dopamin, hormon yang memberikan perasaan romantis.


5. Yang terakhir, anda tentu tak akan lupa. Berciuman dapat membakar kalori. Hasil kajian yang dilaporkan memang berbeda-beda, namun jumlah kalori yang dibakar per menit antara 2 - 6 kalori. Jika dibandingkan sesi jogging di treadmill atau sekitar kompleks.Bayangkan bila anda melakukan sesi bercinta sambil terus berciuman. Anda mungkin akan membakar setengah genggam coklat yang anda nikmati sebelumnya.

0

HORAS BAH!!! Sejarah Kota MEDAN, Sejarah Multi KEBUDAYAAN.

Posted by Unknown on 10.52
  MENENGOK Medan tempo dulu, kita harus melihat cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota Medan itu sendiri.Dalam buku The History of Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991), dituliskan bahwa menurut “Hikayat Aceh”, Medan sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590, dan sempat dihancurkan selama serangan Sultan

Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru yang berkuasa di situ. Serangan serupa dilakukan Sultan Iskandar Muda tahun 1613, terhadap Kesultanan Deli.

Sejak akhir abad ke-16, nama Haru berubah menjadi Ghuri, dan akhirnya pada awal abad ke-17 menjadi Deli. Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk Haru jauh berkurang. Sebagai daerah taklukan, banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh untuk dijadikan pekerja kasar.

Selain dengan Aceh, Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka. Juga dengan kerajaan dari Jawa. Serangan dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu.

Dalam Negarakertagama, Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai), Majapahit juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru).

Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini, lalu diikuti dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera. Suku Karo yang bermigrasi ke daerah pantai Langkat, Serdang, dan Deli. Suku Simalungun ke daerah pantai Batubara dan Asahan, serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh, Kota Pinang, Panai, dan Bilah.

Ini adalah versi pertama sejarah Medan. Artinya, tahun 1590 dianggap sebagai salah satu tonggak kelahiran kota ini.

DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada rangkaian bilah bambu, tercatat Guru Patimpus, tokoh masyarakat Karo, sebagai yang pertama kali membuka “desa” yang diberi nama Medan.

Namun, naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi “kerusuhan” sosial, tepatnya tanggal 4 Maret 1946.

Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita, pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan (Pakan). Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik, sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus.

Antara tahun 1614-1630 Masehi, ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota Bangun, setelah kalah dalam adu kesaktian. Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik Tarigan, pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan yang terletak di antara

Sungai Babura dan Sungai Deli. Dia pun lalu memimpin desa tersebut. Oleh karena itu, nama Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan.

Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya Kota Medan. Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun.
***
MENURUT Hikayat Deli, seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad Dalik, perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai, daerah Aceh sekarang.

Tidak lama sesudah ia datang di Aceh, Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan. Dalik berhasil membunuh para pengacau tersebut satu persatu.

Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut, Sultan memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh. Atas berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan, pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh.

Beberapa tahun kemudian, Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai Lalang-Percut. Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi, menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis, menyebarkan Islam hingga ke dataran tinggi, serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh. Untuk memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama Puteri Nang Baluan Beru Surbakti, sekitar 1632 M.

Pengganti Gocah, anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M, memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh, serta mulai membangun relasi dengan Belanda di Malaka.

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan. Nama Deli sesungguhnya muncul dalam “Daghregister” VOC di Malaka sejak April 1641, yang dituliskan sebagai Dilley, Dilly, Delli, atau Delhi. Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India, ada kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi, nama kota di India.
***
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641, ketika sebuah kapal yang dipimpin Arent Patter merapat untuk mengambil budak. Selanjutnya, hubungan Deli dengan Belanda semakin mulus. Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari Jawa Timur, salah satunya Jacobus Nienhuijs, dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di Kesultanan Deli. Oleh Sultan Deli, ia diberi tanah 4.000 bau untuk kebun tembakau, dan mendapat konsesi 20 tahun. Begitulah awal cerita, yang berlanjut dengan masuknya ribuan tenaga kerja Cina, India, dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda.

Menurut bahasa Melayu, Medan berarti tempat berkumpul, karena sejak zaman kuno di situ sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak, Sukapiring, dan lainnya untuk berdagang, berjudi, dan sebagainya. Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti Kesawan, Binuang, Tebing Tinggi, dan Merbau.
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918, yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif), tetapi tanpa memiliki wali kota sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda.

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama “Komisi Pengelola Dana Kotamadya”, yang dikenal dengan sebutan Negorijraad. Berdasarkan “Decentralisatie Wet Stbl 1903 No 329″, lembaga lain dibentuk yaitu “Afdeelingsraad Van Deli” (Deli Division Council) yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909, ketika “Cultuuraad” (Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota. Maka, tanggal 1 April 1909 ini sempat dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975. Pimpinan Medan Municipal Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier, yang menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang. Namun, sejak 26 Maret 1975, lewat Keputusan DPRD No 4/ DPRD/1975 yang didasari banyak pertimbangan, ditetapkan bahwa hari lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590.
***
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan, tampak bahwa sejak zaman kuno, zaman Kerajaan Haru, Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo, Melayu (Islam), India, Mandailing, dan Simalungun. Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas, proses itu bukannya berkurang, bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India, Cina, maupun Jawa.

Hingga saat ini, Medan, yang berarti tempat berkumpul tersebut, masih menjadi tempat berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda. Mengingat pengalamannya yang panjang sebagai melting pot, tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang aman dari berbagai kerusuhan antaretnis. Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin menonjol atau saling menjatuhkan.

1

Kompeni

Posted by Unknown on 10.09
# Miris ketika melihat suporter indonesia bersorak gembira ketika gawang indonesia kebobolan dan sangat miris melihat orang yg lahir dan besar di indonesia menghina timnas negara nya sendiri.

#kalian hanya badut yg menjadi bahan tertawa para kompeni

GLORY GLORY TIMNAS INDONESIA !!!!
MAAFKAN KAMI IR SOEKARNO !! KAMI BELUM BISA MEMPERMALUKAN BELANDA DI STADION YANG BERNAMAKAN DIRIMU BUNG !!

0

Garuda Didada Ku

Posted by Unknown on 10.04
Bukan kekalahan yg kami tangisi
Tapi caci maki dari bangsa sendiri!
Bukan hasil seri yg kami benci
Tapi "monyet banci" negeri sendiri!
Bukan pemain yg kami ingkari
Tapi anak negeri menginjak harga diri bangsa ini!

Apakah salah mereka membela NKRI?
Apakah salah mereka berteriak, berlari, berjibaku, meringis menahan sakit dengan Garuda didada?
Apakah salah dimatamu WAHAI ANAK NEGERI!!!??
Kami tahu di benakmu ada benci karena silauan KPSI! Kami tahu kebanggaanmu tak bisa berlari bersam Timnas RI! Tapi harga diri bangsamu kau injak-injak sendiri!
Wahaiii....kaliaan yg bisa hanya sembunyi dibalik mimpi
Kaliaaan...yg hanya bisa mencaci
Pergilah dari negeri ini, pergilah dan dukunglah musuh kita Malaysiaaah-Singapura-Laos-Thailand-Filipina-Vietnam dan Myanmar, kenakan kostum mereka! Jangan kostum Timnas kami! Teriakan yel-yel mereka! Jangan yel-yel kami!
Bernyanyilah seperti ini, seperti Ultras Malaya untuk menghina Indonesia :
"Indon Babu Macam Sampah di
Malaysia
Indon Babu disini Tak Berguna
Kami Ultras Malaya
Satu Tekad Untuk Malaysia
Indon Anjin* dibunuh Saja
----
»»»»»
Nyanyikan lagu itu wahai pengkhianat! Nyayikan agar kalian puas! Nyanyikan! Agar kami tahu wajah-wajah banci kalian!! Agar kami tahu..!!
Bergabunglah dengan supporter lawan, dan hinalah anak-anak Ibu Pertiwi yg sedang berjuang!
»»»
Wahai media "kampret!", teruslah menggerogoti mental Timnas kami! Karena kami akan semakin tahu mana "kampret" dan mana Garuda.
Media "kampret", saat gelap berkeliaran, molor kala pagi.
»»»
KAMI AKAN TETAP ADA UNTUK TIMNAS INDONESIA!
Jangan menghina Timnas Bangsamu sendiri, karena mereka sama terlahir dari pangkuan Ibu Pertiwi!



0

Ku Tak Bisa

Posted by Unknown on 09.26

Semua kenangan Indah
Tlah ku lewati berSamamu
Ku tak bisa jauh Darimu
Jangan kau tinggalkan Ku


Pahit asam manisNya cinta
Tlah ku lewati berSamamu
Ku tak bisa jauh Darimu
Jangan kau tinggalkan Ku


Kini ku hanya berHarap
Berharap dan terus Berharap
Kau takkan tinggalkan Diriku
Jangan kau hancurkan Ku
Ku mencintai Dirimu
Ku mohon jangan tingGalkan ku
Ku tak bisa jauh Darimu
Jangan kau tinggalkan Ku


Dua kata yg tak pernah
Bisa ku lupa dari di Dirimu
kata rayu manis dan Manjamu kekasih
Kau bilang kau takkan pernah Tinggalkan diriku
Apapun yg terjadi 2x


Copyright © 2009 BROTHER.H All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.